2 Paper Dosen STAIN, dipresentasikan di INSYMA

STAINNews – Dalam rangka implementasi program integrasi ilmu ke-Islaman, sekaligus sebagai ikhtiar memberikan kontribusi bagi pengembangan keilmuan menuju Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, 2 dosen STAIN Pekalongan dikirim untuk mempresentasikan paper akademik pada forum International Annual Symposium on Manajemen (INSYMA) pada medio Maret 2015 di Makasar Indonesia. Forum ilmiah tahunan yang mengkhususkan pengkajian pada bidang manajemen secara internasional tersebut dihadiri oleh berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

Paper yang dipresentasikan pada forum tersebut merupakan hasil seleksi ketat dari berbagai paper yang telah dikirim pada satu tahun, dan direview oleh tim independent dari para pakar bidang manajemen. Judul paper dari dosen STAIN Pekalongan adalah Discovering the Religious Contribution in Hospitality Organization (Business Culture Experience from Pekalongan Batik Village-Indonesia), yang dipresentasikan oleh Dr.Imam Kanafi, M.Ag.

Paper ini menjelaskan peran agama dalam membentuk sikap hospitality dalam konteks bisnis batik di Kota Pekalongan. Bisnis batik yang merupakan penghasilan utama masyarakat Kota Pekalongan, tidak bisa dilepaskan dari kultur keramahtamahan yang dimiliki oleh berbagai unsur pendukung usaha di kampung batik, yaitu pengusaha, buruh, pembeli, toko grosir, hotel, restoran dan pemerintah kota. Ajaran agama Islam yang secara konsisten dilaksanakan oleh masyarakat Kota Pekalongan, sangat mendukung keberhasilan bisnis tersebut yang satu sama lainnya saling terkait. Nilai-nilai hospitality yang dibangun dari ajaran Islam antara lain togetherness, desire to move forwardmaking people pleasure, maintaining the culture and transitional state of consumer and producer motivations.

Paper kedua berjudul Intuition Based Religion Framework and Its Role in Small Medium Enterprises Managerial Decision Making (A Case Study of Pekalongan Batik Industry-Indonesia), yang dipresentasikan oleh Dr. Susminingsih, M.Ag., Pada paper ini diungkap bahwa karakteristik bisnis batik di Kota Pekalongan adalah kegiatan turun temurun. Hal ini mengindikasikan ada banyak pengalaman pengelolaan dan kegiatan pengambilan keputusan dalam menghadapi persoalan bisnis dengan rentang waktu yang cukup lama. Inilah yang disebut dengan intuisi atau tacit knowledge. More experience, more learn.

Kemampuan ini sudah pasti sangat membantu para pengusaha batik ketika hendak menyelesaikan masalah bisnis. Dengan latar belakang pebisnis yang kebanyakan beragama Islam maka kapabilitas intuisi memiliki spesifikasi unik yaitu intuisi yang berbasis agama. Intuisi tersebut sangat berjasa bagi pengusaha di samping pertimbangan rasional kalkulatif yang selama ini mendominasi setiap keputusan mereka. Peranan intuisi ini jelas berkontribusi bagi keberlangsungan bisnis batik di Kota Pekalongan.