Asesmen Lapangan Pascasarjana UIN Gusdur untuk Prodi Doktor Ilmu Syariah: Menuju Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi

Pekalongan (17/02) – Pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan resmi melakukan asesmen lapangan untuk membuka Program Doktor baru dalam bidang Ilmu Syariah. Assesmen dilakukan sebagai bagian dari persiapan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang tersebut yang semakin meningkat.

Rektor UIN Gusdur, Prof. Dr. Zaenal Mustakim, M.Ag., mengatakan bahwa langkah ini merupakan respons dari permintaan masyarakat yang semakin meningkat akan kebutuhan akan pakar di bidang Ilmu Syariah. “Dengan membuka Prodi Doktor baru, kami berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam menghasilkan para ahli yang mampu menjawab tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Asesmen lapangan dilakukan oleh tim asesor, Prof. Dr. Syamsun Ni’am, M.Ag. dan Prof. Dr. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag., M.Si yang merupakan pakar di bidang Ilmu Syariah, akademisi, dan praktisi yang berpengalaman. Mereka meninjau berbagai aspek terkait pendirian Prodi Doktor, termasuk ketersediaan sumber daya, kebutuhan pasar kerja, dan potensi kontribusi terhadap perkembangan Ilmu Syariah di Indonesia.

Menurut, Dr. Lukman Nugraha, S.Pd., M.Ed., asesmen lapangan merupakan tahap penting dalam proses pendirian Prodi Doktor baru. “Melalui asesmen lapangan ini, kami dapat memastikan bahwa pendirian Prodi Doktor Ilmu Syariah akan sesuai dengan kebutuhan dan standar mutu yang ditetapkan,” ujarnya. Hasil dari asesmen lapangan akan menjadi dasar bagi perguruan tinggi untuk mengambil langkah selanjutnya dalam proses pendirian Prodi Doktor Ilmu Syariah. Hal ini termasuk penyusunan kurikulum, pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia, dan persiapan teknis lainnya yang diperlukan.

Asesmen Lapangan yang berlangsung di  Gedung Perkuliahan Tepadu (GPT) Lantai 3 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan berakhir dengan peninjauan oleh tim asesor ke perpustakaan kampus. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari proses penilaian yang sedang berlangsung. Tim asesor melakukan peninjauan mendalam terhadap fasilitas, layanan, dan koleksi perpustakaan. Mereka juga melibatkan pihak terkait, termasuk staf perpustakaan dan mahasiswa, dalam diskusi untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang kinerja dan kebutuhan perpustakaan.

Diharapkan dengan adanya Prodi Doktor Ilmu Syariah baru ini, akan tercipta lingkungan akademik yang kondusif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian di bidang Ilmu Syariah. Selain itu, akan memberikan peluang bagi para mahasiswa dan akademisi untuk mengembangkan potensi dan kontribusi mereka dalam mendukung pembangunan bangsa.Prodi Doktor Ilmu Syariah di Pascasarjana UIN Gusdur direncanakan akan membuka penerimaan mahasiswa pada tahun akademik berikutnya.

Dengan pembukaan Prodi Doktor Ilmu Syariah di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan ini, diharapkan menjadi pintu pembuka untuk prodi S3 yang lain di UIN Gusdur, dan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan Ilmu Syariah di Indonesia, serta mencetak para ahli yang mampu berkontribusi dalam mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Reporter : Ridhoka Fisyauqi
Editor: Humas Pascasarjana UIN Gusdur

Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana Menjadi Pembahas pada Annual International Conference on Islam Studies (AICIS) Ke 23

Semarang (04/02)-Direktur dan wakil direktur pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag. dan Prof. Dr. Hj. Susminingsih, M.Ag. hadir sebagai pembahas pada acara konferensi Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke 23. Makalah berjudul “Women’s Rights: A Cross Cultural Perspective”, di bahas oleh Prof. Ade. Materi ini membahas Minimum Marriage Age for Women: Perspectives From Health Law and Saddu Al-Dzari’ah, Kontroversi Hijab di Iran: Perubahan Sosial dan Tantangan Feminisme, Peran Stake Holder dalam Mengatasi Perkawinan Anak di Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, dan A Continuum of Struggle: The Role of Sudanese Women for Peace in The 2023 Sudan War.

Sedangkan Prof. Dr. Hj. Susminingsih, M.Ag. membahas makalah yang berjudul Islamic Diplomacy: Towards Peace and Equality in Israel Palestine Conflict. Dari tema tersebut beberapa judul yang dibahas diantaranya; Dar Ut Taawun: Metateorikal Baru Hubungan Internasional Islam untuk Membangun Perdamaian Israel Palestina, Harmony in Diplomacy: Investigating Equality, Humanitarian Crisis, and Justice Between Palestine-Israel Communication in Bibliometric Analysis, The Effectiveness of Zakat Assistance Program in Improving Humanity inPalestine: Implementation and Impact of Humanitarian Programs, dan Boycotting Israeli Products in a Humanitarian Crisis: Perspectives on Islamic Law, Humanity and Economics.

Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke 23 ini mengusung tema Redefining Roles of Religion in Adressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues. Konferensi para akademisi bidang studi Islam ini diselenggarakan dari tanggal 1- 4 Februari 2024 di UIN Walisongo Semarang.

Konferensi ini menjadi ajang yang sangat penting untuk para akademisi dan praktisi Islam untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan studi Islam global.

Kehadiran direktur dan wakil direktur UIN Gus Dur  sebagai pembahas di Gelaran AICIS ke 23 tahun 2024, menegaskan komitmen UIN Gus Dur  Pekalongan untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam forum-forum akademik yang bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang Islam dan memajukan pengetahuan keislaman di tingkat global.

Reporter : Bambang Sri H.
Editor: Humas Pascasarjana UIN Gusdur

Gus Dur dalam Lensa Ilmu: Studium General Pascasarjana, Membumikan Hukum Islam di Indonesia

Pekalongan (31/01)- Kampus Pascasarjana Universitas Islam Negeri UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar acara Studium General yang bertema “Aktualisasi Pemikiran Gus Dur dalam Upaya Membumikan Hukum Islam di Indonesia.” Acara ini berhasil menyedot perhatian mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum yang antusias untuk memahami warisan intelektual dari tokoh inspiratif, Gus Dur.

Studium General merupakan bagian dari upaya kampus untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam terkait pemikiran dan pandangan hidup yang ditinggalkan oleh salah satu tokoh besar Indonesia, K.H. Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab disapa Gus Dur. Tema kali ini secara khusus menyoroti bagaimana pemikiran Gus Dur dapat diaktualisasikan dalam konteks membumikan hukum Islam di Indonesia, sesuai dengan visi Pascasarjana UIN Gusdur yang mengedepankan Kemanusiaan berlandaskan Budaya Bangsa dalam pengembangan keilmuan Islam.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Direktur Pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag. yang menyampaikan pentingnya memahami dan mengaplikasikan pemikiran Gus Dur dalam konteks kekinian. Beliau menekankan perlunya menggali nilai-nilai keislaman yang menghargai keragaman dan mempromosikan keadilan sosial, terutama dalam ranah hukum.

Pemateri utama Studium General ini adalah Prof Dr. Khamami Zada, M.A. guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bidang Ilmu Fikih Siyasah yang merupakan seorang cendekiawan Islam yang telah melakukan kajian tentang kontribusi Gus Dur dalam bidang hukum Islam. Dalam paparannya, beliau menguraikan prinsip-prinsip inti yang dapat diambil dari pemikiran Gus Dur untuk memperkaya pemahaman kita tentang hukum Islam yang inklusif dan kontekstual.

Selain sesi presentasi, acara juga menampilkan panel diskusi yang melibatkan beberapa akademisi, dosen, mahasiswa dan praktisi hukum Islam. Mereka membahas relevansi dan tantangan dalam menerapkan pemikiran Gus Dur dalam konteks perkembangan hukum Islam di Indonesia, terutama di era modern ini.

Partisipasi aktif dari mahasiswa juga menjadi sorotan utama, menunjukkan ketertarikan mereka terhadap konsep hukum Islam yang lebih inklusif dan humanis. Acara ditutup dengan harapan bahwa pemikiran Gus Dur akan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menerapkan nilai-nilai keadilan, toleransi, dan persatuan dalam membangun sistem hukum Islam yang bermartabat di Indonesia. Studium General ini merupakan langkah positif dalam menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme dan keberagaman, sambil meresapi warisan kearifan lokal yang diwariskan oleh tokoh besar seperti Gus Dur.

Reporter : Bambang Sri H.
Editor: Humas Pascasarjana UIN Gusdur

Selamat! Prodi Magister Hukum Keluarga Islam Pascasarjana UIN Gus Dur Raih Akreditasi Unggul BAN-PT


Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam (MHKI) Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan berhasil meraih Akreditasi Unggul yang didasarkan pada keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 219/SK/BAN-PT/Ak/M/I/2024. Ditetapkan di Jakarta, pada 23 Januari 2024.

Kabar gembira tersebut diterima dengan penuh syukur dan keharuan oleh segenap sivitas akademika pascasarjana UIN Gus Dur Pekalongan. Direktur Pascasarjana Prof. Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag mengungkapkan syukur tak terhingga dan berharap raihan Akreditasi Unggul Prodi MHKI ini bisa disusul oleh prodi-prodi yang lain.
“Alhamdulillah, apa yang sudah diupayakan secara maksimal oleh tim borang akreditasi MHKI berbuah hasil yang menggembirakan, semoga bisa memacu prodi-prodi lain di pascasarjana agar bisa juga meraih akreditasi unggul” demikian ungkap beliau.
Secara bersamaan Ketua Prodi MHKI, Dr. H. Ali Trigiyatno, M.Ag menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja banyak pihak, mulai dari rektorat, pimpinan pascasarjana, pengelola prodi, tim borang akreditasi, stakeholder, mahasiswa, alumni dan semua yang terlibat dalam proses akreditas.
“Syukur Alhamdulillah, setelah menunggu setahun pasca submit borang dan dilakukan asesmen lapangan oleh Asesor BAN-PT, hasilnya sesuai dengan harapan kita semua, akreditasi unggul berhasil kita raih. Ini merupakan prestasi kita bersama” ucap beliau.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa Asesmen Lapangan reakreditasi MHKI dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 6-7 Desember 2024. Adapun Asesor BAN-PT yang ditugaskan adalah Prof. Dr. H. Yayan Sopyan, S.H., M.H dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Prof. Dr. H. Maimun, M.H.I. dari IAIN Madura. (Humas Pascasarjana)

Pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid Ikut Memeriahkan HAB Kemenag ke-78

Pekalongan (03/01) – Pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan mengikuti salah satu rangkaian peringatan Hari Amal Bakti ke-78 Kementerian Agama (Kemenag) di lingkungan Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) dengan melaksanakan Apel HAB Kemenag yang dilanjutkan dengan acara Tasyakuran dan Pembinaan Pegawai untuk seluruh sivitas akademika UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan pada hari ini Rabu, 03 Januari 2024 bertempat di Gedung Student Center, Kampus II UIN Gus Dur, Kajen.

Rektor Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M. Ag., dan Direktur Pascasarjana Prof. Dr. H. Ade dedi Rohayana, M.Ag. beserta seluruh jajaran pimpinan hadir secara langsung dalam acara ini. Acara diikuti seluruh dosen dan pegawai di lingkungan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Tasyakuran digelar selain dalam rangka Hari Amal Bakti ke-78 Kemenag juga sekaligus sebagai bentuk syukur atas berdirinya gedung serba guna baru di area kampus II UIN Gus Dur yakni Gedung Student Center.

Sementara sesi Pembinaan Pegawai dikemas menjadi sarahsehan sederhana dengan suasana hangat penuh kekeluargaan. Drs. Ferimeldi, M.A., Ph.D., selaku Kepala Biro Umum, Akademik, Perencanaan, dan Keuangan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan mengantarkan acara pembinaan pegawai secara langsung. Ia menuturkan bahwa dalam bekerja setiap pegawai harus memiliki sebuah misi yang jelas demi kemajuan lembaga. “Hari Amal Bakti (HAB) merupakan momen bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Kita perlu mengingat, Kemenag berdiri demi kemajuan bangsa dan negara dari waktu lalu hingga saat ini. Maka kita yang bekerja dibawah Kemenag perlu mengukuhkan kembali tujuan baik dan misi kita dalam bekerja,” tutur Kepala Biro.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Zaenal, memberikan arahan kepada seluruh dosen dan pegawa di lingkungan UIN Gus Dur Pekalongan agar kedepan dapat memberikan kinerja lebih baik lagi dari hari kemarin. “Setiap saat harus ada perubahan meski dimulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu,” jelasnya.

“Kita perlu bangga dengan lembaga tercinta UIN Gus Dur, hal ini dapat dibuktikan dengan bekerja sebaik-baiknya dalam berbagai bidang kerja manapun. Kita perlu tau, yang kita butuhkan adalah ekosistem. Ayo kita ciptakan ekosistem yang baik, bergerak bersama dengan kinerja maksimal,” ungkap Prof. Zaenal.

Lebih lanjut Prof. Zaenal menambahkan bahwa UIN Gus Dur sebagai salah satu UIN muda yang baru saja bertransformasi dituntut untuk mensejajarkan diri diantara UIN yang sudah mapan dan ini merupakan pesan langsung dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kemenag RI. “Kedepan target kita adalah Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) masuk kategori unggul. Tidak ada hasil yang luar biasa dapat dicapai dengan hal-hal yang biasa saja. Melainkan sesuatu yang luar biasa pasti dicapai dari kinerja luar biasa pula. Mari bekerja sebagai team work yang solid,” pungkas Prof. Zaenal.

Reporter : Bambang Sri H.
Editor: Humas Pascasarjana UIN Gusdur