Dalam Rangka Izin Pembukaan Prodi S3, Diktis Melaksanakan Asesmen Lapangan ke Pascasarjana UIN Gusdur

Pekalongan, (28/11) – Dalam rangka pembukaan Program Studi Doktor (S3) Studi Islam Interdisipliner program Pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dilaksanakan Asesmen Lapangan (AL) pada Senin, (28/11/2022). Ditunjuk sebagai asesor oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Jamali, M.Ag. Guru Besar dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. Miftah Arifin, M.Ag. Guru Besar dari UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dr. H. Abdul Mukti Bisri, M.Ag, Agus Fatkhullah, Ahmad Sururi dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI Jakarta.

Sebelum proses asesmen lapangan dilaksanakan, acara dimulai terlebih dahulu dengan pembukaan dan sambutan oleh Rektor UIN Gusdur Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., dan Asesor. Acara asesmen lapangan izin pembukaan Prodi S3 Studi Islam Interdisipliner kali ini dihadiri oleh sejumlah Guru Besar UIN Gusdur seperti Prof. Dr. Maghfur. M.Ag., Prof. Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag., Prof.Dr. H. Makrum, M.Ag., Prof. Dr. H. Imam Kanafi, M.Ag., sejumlah pimpinan program Pascasaarjana, sejumlah dosen yang tergabung dalam tim perumus borang S3 Studi Islam Interdisipliner (SII), dan sejumlah pimpinan lembaga serta unit universitas.

Dalam sambutannya sebagai Rektor UIN Gusdur, Prof. Zaenal sapaan akrab beliau menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada para asesor yang hari ini ditugaskan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI untuk visitasi dalam rangka izin pembukaan Prodi S3 SII. Prof. Zaenal juga mohon kepada para asesor untuk memberikan masukan-masukan yang konstruktif kepada Prodi S3 SII dan Program Pascasarjana UIN Gusdur Pekalongan ke depannya.

Sementara, dalam sambutannya, Prof. Dr. Jamali, M.Ag merasa beruntung dapat ditugaskan di UIN Gusdur Pekalongan yang baru saja beralih status. Pasalnya, dia dapat bersilaturahim secara langsung dengan pengelola Pascasarjana UIN Gusdur secara langsung yang biasanya dating ke UIN Gusdur hanya untuk mengajar saja. Selain itu, dengan adanya visitasi ini diharapkan dapat menggali beberapa informasi yang diperlukan, dia juga berharap dapat menimba ilmu kepada Pascasarjana UIN Gusdur Pekalongan.

Selanjutnya, Prof. Dr. Miftah Arifin, M.Ag menyampaiakan, asesor menanyakan sesuai yang ada di borang, “kami asesor tidak akan menanyakan macam-macam, yang kami tanyakan adalah apa yang telah ditulis di borang, jadi kami hanya mengecek dan mengkonfirmasi”, ujar Prof. Dr. Miftah Arifin, M.Ag. dalam sambutanya borang usulan prodi ini yang paling krusial ada di tiga standar. Yang pertama, ketersediaan SDM. Ketersediaan SDM dibagi menjadi dua yaitu dosen dan tenaga kependidikan. Untuk dosen minimal 2 guru besar yang linier, bagus kalau lebih, sementara untuk tendik harus ada 4 orang dengan masing-masing kualifikasi: tendik IT, tendik pustakawan, tendik akademik, dan tendik administrasi dan keuangan. Keempat tendik itu harus ada,” tegasnya.

“Kedua, yaitu Kurikulum. Apa distingsi yang mau ditawarkan Pascasarjana UIN Gusdur untuk S3 SII ini yang berbeda dengan S3 lain di Indonesia atau bahkan internasional. Nah, untuk mencari tahu apakah S3 SII ini sudah berbeda apa belum dengan S3 SII lainnya, maka perlu dilakukan benchmarking ke sejumlah perguruan tinggi yang selevel dan di atas levelnya. Kami saranin, 1 kampus di dalam negeri, dan minimal 2 kampus di luar negeri. Yang ketiga adalah Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang harus berjalan, karena mutu dari setiap prodi sekarang telah diawasi oleh BAN-PT melalui sistem. Jangan sampai UIN Gusdur Pekalongan seperti kampus di luar sana yang bisa mendirikan prodi baru namun tidak layak untuk divisitasi, itu akan bikin malu dan merugikan mahasiswa,” pungkasnya. (Bagas/Humas Pascasarjana UIN Gusdur)