Gus Dur dalam Lensa Ilmu: Studium General Pascasarjana, Membumikan Hukum Islam di Indonesia

Pekalongan (31/01)- Kampus Pascasarjana Universitas Islam Negeri UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar acara Studium General yang bertema “Aktualisasi Pemikiran Gus Dur dalam Upaya Membumikan Hukum Islam di Indonesia.” Acara ini berhasil menyedot perhatian mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum yang antusias untuk memahami warisan intelektual dari tokoh inspiratif, Gus Dur.

Studium General merupakan bagian dari upaya kampus untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam terkait pemikiran dan pandangan hidup yang ditinggalkan oleh salah satu tokoh besar Indonesia, K.H. Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab disapa Gus Dur. Tema kali ini secara khusus menyoroti bagaimana pemikiran Gus Dur dapat diaktualisasikan dalam konteks membumikan hukum Islam di Indonesia, sesuai dengan visi Pascasarjana UIN Gusdur yang mengedepankan Kemanusiaan berlandaskan Budaya Bangsa dalam pengembangan keilmuan Islam.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Direktur Pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag. yang menyampaikan pentingnya memahami dan mengaplikasikan pemikiran Gus Dur dalam konteks kekinian. Beliau menekankan perlunya menggali nilai-nilai keislaman yang menghargai keragaman dan mempromosikan keadilan sosial, terutama dalam ranah hukum.

Pemateri utama Studium General ini adalah Prof Dr. Khamami Zada, M.A. guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bidang Ilmu Fikih Siyasah yang merupakan seorang cendekiawan Islam yang telah melakukan kajian tentang kontribusi Gus Dur dalam bidang hukum Islam. Dalam paparannya, beliau menguraikan prinsip-prinsip inti yang dapat diambil dari pemikiran Gus Dur untuk memperkaya pemahaman kita tentang hukum Islam yang inklusif dan kontekstual.

Selain sesi presentasi, acara juga menampilkan panel diskusi yang melibatkan beberapa akademisi, dosen, mahasiswa dan praktisi hukum Islam. Mereka membahas relevansi dan tantangan dalam menerapkan pemikiran Gus Dur dalam konteks perkembangan hukum Islam di Indonesia, terutama di era modern ini.

Partisipasi aktif dari mahasiswa juga menjadi sorotan utama, menunjukkan ketertarikan mereka terhadap konsep hukum Islam yang lebih inklusif dan humanis. Acara ditutup dengan harapan bahwa pemikiran Gus Dur akan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menerapkan nilai-nilai keadilan, toleransi, dan persatuan dalam membangun sistem hukum Islam yang bermartabat di Indonesia. Studium General ini merupakan langkah positif dalam menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme dan keberagaman, sambil meresapi warisan kearifan lokal yang diwariskan oleh tokoh besar seperti Gus Dur.

Reporter : Bambang Sri H.
Editor: Humas Pascasarjana UIN Gusdur