Transformasi Menjadi UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pascasarjana Gelar Workshop Rekonstruksi Kurikulum

Pekalongan (28/06/2022), Magister Pendidikan Agama Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid menyelenggarakan workshop rekonstruksi kurikulum dengan tema “Kurikulum Berbasis Integrative-Holistic Approach”. Hadir sebagai narasumber Prof.Dr.Hj.Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya. Sekaligus Asesor LAMDIK.  Kegiatan workshop ini dihadiri oleh Rektor, praktis pendidikan, guru, alumni serta dosen Pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid.

Dalam sambutannya Direktur Pascasarjana UIN.K.H. Abdurrahman Wahid, Prof. Ade Dedi Rohayana, M.Ag menyampaikan bahwa workshop kurikulum ini sebagai bentuk ikhtiar dalam meningkatkan akreditasi Pascasarjana, sekaligus merespon kebutuhan zaman, dimana perlu adanya rekonstruksi kurikulum.

Lebih lanjut, Ade mamaparkan “Tuntutan akademik di PTKIN harus mampu mengintegrasikan keilmuan. Karena, sejatinya memang tidak adak dikotomi ilmu dalam Islam hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an bahwa ayat merujuk tidak hanya kepada ayat qur’aniyah semata melainkan juga ayat kauniyah. Baik pengetahuan agama maupun sains perlu diintegrasikan secara holistic” pungkasnya.

Rektor UIN.K.H. Abdurrahman Wahid, Prof.Dr.Zaenal Mustakim, M.Ag turut hadir sekaligus membuka acara secara remsi. Prof. Zaenal menyambut baik acara yang diselenggarakan Pascasarjana. Workhosp konstruksi kurikulum yang diselenggarakan harus mampu menghasilkan kurikulum sesuai dengan kebutuah di masyarakat serta perkembangan zaman.

“Saat ini tengah terjadi tsunami informasi dimana guru-guru perlu membekali literasi digital kepada para siswa”. tuturnya. Tantangan terbesar bagaimana Pascasarjana  UIN.K.H. Abdurrahman Wahid mampu menyiapkan kurikulum yang nantinya akan diajarkan kepada para guru untuk ditularkan kepada para siswanya. Sehingga penting sekali untuk merekonstruksi atau menyusun kembali kurikulum Magister Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan kebutuhan zaman, sejalan dengan perkembangan era digital.

Sebagaimana tuntutan akreditasi, perlu adanya kurikulum yang berciri khaskan bangunan keilmuan, maka pemilihan tema integrative dan holistic bisa menjadi ciri khas dari kurikulum Magister Pendidikan Agama Islam. Integraive dan holistic perlu juga dintegrasikan dengan perkembangan IT.

Rektor UIN.K.H. Abdurrahman Wahid berpesan “Jangan sampe apa yang kita ajarkan kepada mahasiswa sudah usang, tidak lagi up to date”. Maka setidaknya review kurikulum perlu dilakukan minimal 2 tahun sekali. Dalam rangka menyongsong UIN, saat ini menjadi waktu yang tepat dalam mengkonsturksi kurikulum.  Mengakhiri sambutannya “ semoga kegiatan yang diinisiasi magister Pendidikan Agama Islam dapat menginisiasi prodi laninnya. Ucapnya.

Penulis : Dewi Anggraeni