Orientasi PPs: Mahasiswa dan Tantangan Global

Program Pascasarjana adalah jenjang lanjut pendidikan yang sudah berorientasi kepada pengembangan keilmuan secara epistemologis. Pendidikan tingkat sarjana pendidikan secara integral menanamkan nilai-nilai melalui pemahaman teori dan pendekatan mainstream sesuai dengan kajian ilmu. Pada tingkat magister justru menggunakan teori dan pendekatan tersebut untuk memecahkan permasalahan tertentu, bahkan lintas keilmuan secara terpadu. Sehingga penguatan pendekatan yang digunakan harus multiperspektif namun tetap integratif. Pemahaman arah keilmuan yang berbeda ini harus dimiliki mahasiswa magister sejak awal.

       Program Pascasarjana (PPs) STAIN Pekalongan menyelenggarakan kegiatan Orientasi Studi bagi mahasiswa baru dengan tujuan untuk mengkondisikan diri mahasiswa pascasarjana. Hal tersebut untuk menjadi acuan sebagai sumber aktualisasi diri mereka dalam menjalankan tugas sebagai mahasiswa dan menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi di masyarakat. Masa orientasi merupakan pembentukan watak bagi seorang mahasiswa baru yang akan mempengaruhi kualitas akademik mahasiswa kemudian. Penguatan akuntabilitas dan pembangunan jaringan akademik mahasiswa menjadi prioritas PPs STAIN Pekalongan tahun ini.

       Penataan jaringan alumni ditegaskan dengan pembentukan Ikatan Keluarga Alumni Program Pascaarjana (IKA-PPs) IAIN Pekalongan. Hubungan antara Perguruan Tinggi dengan alumni perlu diarahkan secara strategis untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan institusi almameter. Kerjasama dalam bidang akademik, pengabdian masyarakat, penelitian, pemberdayaan masyarakat hingga dakwah. Alumni yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat harus mampu menjadi problem solver permasalahan sosial.

       Untuk mengantisipasi berbagai tantangan masyarakat modern tersebut, PPs IAIN Pekalongan terus memperbaiki diri dalam pengembangan akademik baik secara kualitas dan kuantitas. Hal tersebut juga dilakukan dengan membuka diri terhadap berbagai masukan dari alumni, pengguna alumni dan pihak-pihak terkait. Rektor IAIN Pekalongan, Dr. Ade Dedi Rohayana, berkomitmen untuk terus memberikan support terhadap pengembangan Program Pascasarjana baik teknis dan akademis. Selain itu, beliau juga menghimbau agar mahasiswa PPs IAIN Pekalongan senantiasa terlibat dalam aktivitas pengembangan ilmu pengetahuan secara progresif namun tetap santun dan berorientasi penyelesaian masalah-masalah sosial,

Agenda pengembangan intelektual, bakat, minat dan kepemimpinan sebagai bekal untuk mengoptimalkan peran mahasiswa sebagai agent of change harus terus dilaksanakan. Direktur PPs IAIN Pekalongan, Dr. H. Muhlisin, M.Ag, selalu mengingatkan seorang mahasiswa harus memiliki keyakinan iman yang kuat, optimisme tinggi serta kemampuan yang dinamis, beredukasi, dan kreatif. Pengetahuan umum terkait isu-isu kontemporer harus dikonsumsi dengan baik, sebagai modal kompetensi induvidu sebagai agen masyarakat yang dinamis dan tidak jumud (stagnan). Mahasiswa tidak boleh mandeg dalam keilmuan dan miskin dalam pendekatan, harus terus berkembang.
Menjadi mahasiswa yang berwawasan global dengan pendekatan keilmuan islam kontemporer adalah semangat baru yang harus ada dalam diri mahasiswa PPs IAIN Pekalongan. Untuk menjadi mahasiswa yang demikian tentu membutuhkan media komunikasi yang lintas budaya, maka penguasaan bahasa asing menjadi suatu keniscayaan. Bahasa adalah salah satu kunci access ilmu pengetahuan dan berbagai kesempatan yang lebih luas. Demikian ungkap Nur Kholis, M.A. alumni Mc. Gill University yang turut hadir sebagai narasumber bersama asisten direktur PPs IAIN Pekalongan, Dr. Imam Kanafi, M.Ag. Asisten Direktur menegaskan, bagaimanapun pengembangan keilmuan yang akan ditekuni mahasiswa harus mengedepankan nilai-nilai Islam yang akomodatif mendahulukan maslahah dengan landasan tauhid. Nilai Islam rahmatan lilalamin yang menjadi identitas kampus berbasis riset selalu menjadi awal dan tujuannya.